Kronologi agus laporkan noviynthi Pratiwi
Berawal dari penyiraman air keras terhadap agus yang membuatnya seperti seorang pengemis meminta bantuan ke sana kesini. Jual kesedihan, video agus di unggah ke media sosial meminta bantuan, menangis-nangis minta bantuan, hingga akhirnya di dengar oleh teh NOVI.
Teh novi adalah seorang youtuber yang aktif membuat konten kemanusiaan dengan mendatangi panti wreda dan panti rehabilitasi sosial ODGJ. Ia bahkan kerap memberikan sumbangan kepada orang-orang yang dianggap membutuhkan.
Mendengar kisah ini, teh novi bekerja sama dengan bang deny sumargo untuk membuat podcast galang dana.
Akhirnya kisah agus ini di angkat hingga ke podcast nya Densu untuk mendapatkan perhatian publik dan dukungan finansial ( open donasi ), namun pada saat itu mekanisme donasi di lakukan ke rekening langsung bukan ke rekening yayasan di karenakan pada saat itu sifatnya mendadak sekali.
Nah, ketika menerima donasi justru keluarga agus membagi-bagi uang tersebut kepada keluarganya yang lain. Uang di transfer ke beberapa rekening keluarga, selain memecah uang keluarga agus juga tidak jujur dalam hal penggunaan uang donasi tersebut.
Bukanya di gunakan untuk membayar biaya pengobatan, tapi di bagi-bagi dan tidak transparan. Ketika di tanya oleh teh novi uang tersebut lari nya kemana saja, justru keluarga agus berkelit dengan banyak drama.
Mulai dari mengatakan Rumah sakit tidak bisa pakai cash, ngasih bibinya 100jt karena udah membantu, dan hingga alasan karena rekening agus tidak dapat mentransfer uang lebih. Padahal udah ketahuan, itu bisa transaksi 50jt berkali-kali udah termasuk tindakan mentransfer uang loh.
Karena uangnya udah banyak di bagi-bagi, dan keluarga agus tidak memberikan penjelasan pertanggung jawaban, dana tersebut di pakai untuk apa saja, akhirnya teh novi mengambil kembali dana tersebut dan di masukan ke dalam Rekening Yayasan agar penggunaanya lebih terknotrol sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk kesembuhan dan biaya berobat agus.
Di sisi lain, teh novi sebagai konten kreator menyampaikan hal yang sebenarny di youtube dan sosial media. Ia mengatakan uang tersebut di gunakan untuk membayar hutang, keluarga agus menilap dana donasi, dan sebagainya. Saya akui bahwa hal tersebut merupakan bentuk tanggung jawab transparansi kepada publik mengenai lari kemana saja dana nya, karena sudah terbukti kalau dana nya mengalir kan.
Teh novi juga tidak sembarang bicara, ia mempunyai bukti mutasi rekening, dan juga riwayat chat. Namun sayang nya respon keluarga agus tetap berkelit dengan drama yang ia rancang sendiri, bahkan WAWA ( BIBINYA ) agus pura-pura tidak tahu mengenai uang yang ia pergunakan untuk membayar hutang bersumpah demi Allah ( di podcast nya densu ).
Bagaimana bisa bukti di patahkan dengan argument, hanya sebuah cerita mematahkan semua bukti yang di dapat oleh teh novi. Keluarga agus kekeh, tidak mau mengaku, lebih memilih jalur drama.
Total dana donasi terkumpul hingga 1.7M bukan 1.5M, ini adalah informasi terbaru dari komentar dari podcastnya bang densu. Namun, jumlah total uang yang di kembalikan ke rekening Yayasan pengelolah hanya tersisa 1M saja, sisanya 500 atau 700jt sudah gak tahu lari kemana saja. Intinya uang tersebut sudah tidak di laporkan kemana saja perginya.
Netizen pun mulai berspekulasi kalau uang tersebut memang benar di bagi-bagi, didasarkan pada tayangan berbagai podcast yang ada, agus tampak terlalu berkelit, banyak sekali alasan yang ia ungkapkan. Padahal tinggal jawab aja, dana nya lari kemana dan di pakai buat apa, tapi berkelit dengan beragam alasan dan drama.
Kisah ini ternyata menyita perhatian Farhad Abbas, di kutip dari wikipedia Farhad abas "adalah seorang pengacara Indonesia. Ia merupakan putra dari pakar hukum Abbas Said. Farhat dikenal sebagai pengacara yang kerap menangani kasus yang dialami selebritas dan ucapan-ucapannya yang kontroversial di media sosial."
Farhad Menyuarakan dan membantu agus untuk menyelesaikan masalahnya dengan jalur yang berbeda, ia memilih untuk melaporkan teh noviyanthi pratiwi dan deni sumargo. Laporan yang mereka ajukan adalah laporan terkait dengan pencemaran nama baik, seperti pada thumbnail video youtube dan juga teks di media sosial yaitu "Keluarga agus tilap dana donasi", "duit donasi buat bayar hutang"
Mulai terbongkar watak aslinya agus yang sebenarnya, ia dengan lantang mengatakan teh novi jahat, dan mencemarkan nama baiknya. Padahal apa yang terjadi sebenarnya adalah kejadian nyata, memang benar bahwa dana donasi tersebut sudah di bagi-bagi ke beberapa rekening keluarga, dan tidak di gunakan untuk biaya berobat agus. Padahal tujuan awal di bukanya dana donasi adalah untuk membantu biaya pengobatan agus.
Karakteristika Agus yang pembohong juga dapat di lihat di podcastnya deny sumargo, di mana video awal ( cuplikan ) iang ngemis-ngemis minta tolong bantu untuk dukungan finansial agar dirinya bisa sembuh, dan ingin melihat lagi.
Di podcast densu, agus malah berkelit dan meminta dana donasi digunakan untuk keperluan pribadi nya bukan untuk berobat. Bak kacang lupa kulit, watak aslinya keluar sendiri. Netizen beramai-ramai menduga dan berprasangka bahwa sangat wajar jika agus di siram air keras tersebut, di karenakan wataknya yang licik.
Hingga saat ini permainan drama agus masih belum berakhir, kasus jadi melebar dengan di laporkanya teh NOVIYANTHI dan Deny Sumargo. Lantas apa yang akan terjadi selanjutnya? mari kita sama-sama mendukung orang yang berbuat baik, jangan mendukung orang yang playing victim dan licik.
Kalau gak ada teh novi gak akan ada dana donasi sampai 1 milyar lebih, tujuannya untuk berobat bukan di bagi-bagi keluarga. Tapi malah kacang lupa kulit, semoga saja kasus ini bisa selesai dengan damai. Karena kasusnya sekarang bukan lagi masalah penyiraman air keras, tapi masalah pencemaran dana donasi dan penilapan dana donasi.