Tak habis fikir, alvin lim jatuhkan Nama baik Novi sebagai ketua Yayasan
Sepertinya punya dendam kusumat yang sangat amat kejam dan jahat, alvin lim sampai saat ini tidak ada henti-hentinya memperkarakan novi yanthi pratiwi. Alih-alih menyelesaikan sengketa dengan cara damai atau menyelesaikanya secara hukum untuk mengatur bagaimana kelanjutan dari uang donasi sebesar 1.7M kini alvin lim lebih fokus menyerang personal secara pribadi.
Menurut saya sangat tidak pantas dan tidak profesional bagi seorang pengacara melaukan tindakan yang di luar batas kuasa yang ia dapatkan. Sebenarnya dana donasi tersebut karena sudah banyak di perdebatkan, maka AGUS sudah tidak lagi memempunyai kewajiban hak untuk memilikinya meskipun awalnya dana tersebut di tujukan untuk AGUS.
Namun telah terjadi tindakan yang di sebut menimpu atau memanipulasi intinya yang membuat kasus ini jadi membesar, seperti yang kita ketahui uang donasi senilai 1.7M hanya tersisa 1.3M saja, sementara sisa yang tidak terdokumentasi ada 400 juta. Uang ini jadi sengketa setelah terjadi tindakann pencucian uang, dimana uang di larikan ke beberapa rekening keluarga AGUS.
Alvin LIM dan Farhat Abbas adalah pengacara yang gencar sekali mengejar kasus yang berkonflik dengan uang, tak heran kalau mereka ikut masuk dalam kasus ini. Saya paham, menolong orang yang berkasus bukan berarti pro bono tapi ada fees yang wajib di bayarkan biasnaya jika menang ada potong hasil dari uang yang di dapatkan dari sebuah sengketa. Awalnya memang pro bono, tapi lihat saja kedepanya jika kasus tersebut berhasil di tangani maka sucess fee nya pasti ada yang di mana di luar dari biaya bantuan hukum.
Namun melihat kasus ini berkembang bukan lagi pada konteks nya, banyak pihak-pihak yang terlibat justru bukan memperkarakan uang 1.3M lagi akan tetapi fokus menyerang dan menjatuhkan nama baik dan harga diri seseorang. Sangat terlihat banyak sekali konten yang menyerang pribadi yang tidak fokus pada kasus utama, terutama ALVIN LIM.
Seorang pengacara yang mengaku-ngaku anak dari 9 NAGA. Kegiatan alvin lim tak luput dan tak lepas dari kegiatan menjatuhkan, mencemarkan, dan membunuh karakter seorang. Novi selaku seorang pekerja sosial, tentunya masih banyak kesalhan yang di lakukanya namun setiap kesalahan tersebut tidak bersifat merugikan banyak orang itu terkati dengan pribadinya tersendiri.
Namun oleh alvin lim di angkatlah, di cari-cari kesalahanya. Melihat kasus ini saya jadi teringat perkataan dari pak mahfud MD, alvin itu adalah sorang narapidana, ketika dia mau di tangkap ya koar-koar lah dia, ngajak debat, bikin video ini bikin video itu. Sampai di sini saya nangkap apa perkataan dari pak mahfud tersebut.
Yang di lakukan oleh Alvin lim adalah mencari dukungan dan simpati publik untuk memuluskan kegiatannya seperti menjatuhkan karakter seorang untuk memenangkan kasus hukum. Karena, apa yang di sengketakan sulit untuk mendapatkan sebuah kemenangan. Karena, uang tersebut bukan merupakan HAK milik dari klien nya yaitu AGUS.
Meskipun ada banyak pendapat bahwa kalau donasi sudah di serahkan pada seorang maka itu mutlak sudah menjadi hak milik. Tapi ada yang membatalkanya, salah satunya adalah kegiatan penipuan dan pencucian uang, ini sudah jelas yah bukan digugaan lagi. Seperti sebagian di pakai untuk membayar hutang, sementara sebagaian lagi di pakai untuk tidak jelas tujuanya, ada juga uang di transfer ke beberapa rekening yang merupakan salah satu bentuk dari pencucian uang.
Kesepakatan mengenai hal ini sudah pernah terjadi, seperti penggunan dana tersebut secara di awasi oleh pihak lain dan fokus untuk pengobatan, namun ada nilai-nilai yang ternayta mencederai perjanjian tersebut yakni meminta donasi ulang apabila uang tersebut kurang. Padahal uang tersebut tidak bisa di katakan kurang, karena kondisi AGUS sudah mulai membaik, terlihat dari pantauan wartawan.
Adapun sifat AGUS seperti seorang yang lemah lesu, perlu di kasihani adalah pura-pura saja padahal aslinya lancar sekali berbicara, dan bisa berjalan mandiri bahkan bisa melihat. Kita sendiri sudah di berikan salah satu contoh yang baik seperti hadirnya bang icang yang mengalami kasus yang serupa seperti AGUS.
Sudah lebih dari 3 bulan kasus donasi AGUS salim tak pernah selesai karena di tunggangi oleh banyak orang yang berkepentingan, kegaitanya bukan menyelesaikan kasus masalah utama tapi malah mencari masalah baru dengan menyebarkan, merendahkan dan menyerang pribadi di ruang publik.
Sebenarnya kalau di ruang publik itu netizen bisa menilai, jaman sekarang sifat kita sendirilah yang menentukan bagaimana pandangan publik terhadap seorang, Kalau AGUS di buli ya salah dia sendiri dia pemain utama yang memperkenalkan karakter AGUS yang sesungguhnya. Kita juga pernah bersimpati, kurang baik apa coba sudah terkumpul donasi sampai 1.7M.
Tapi apa jadinya kalau orang di hianati? Noviyanthi pratiwi, yang sudah berjuang mengangkat isu kasus AGUS, menolong, bahkan membimbing agar pengobatnya lebih terkontrol. Namun di kangkangi oleh AGUS sendiri, dia gak mau di urus mau nya jalan sendiri, setelah di biarkan sendiri malah di pakai untuk hal yang lain, ketika di minta pertanggung jawaban banyak alasan atm rusak segala macam kami orang bodoh dll. Tapi ketka dapat pengacara keluar watak aslinya, ngatain orang kejam, jahat dari belakang.
Watak dia sendiri yang membuat karakter nya menjadi hina di mata netizen, bahkan apa yang di lakukan oleh netizen sebenarnya lebih soft bukan mencaci maki bukan juga membuat ujaran kebencian tapi membuat hiburan. Contoh kalau BABI itu baik pasti orang di katakan babi itu mau aja, tapii sayang babi bertingkah buruk jadi orang kalau di katain babi marah itulah yang sebenarnya terjadi. Contoh kuncing kalau orang di katain kucing dia malah suka karena kucing baik.