Klarifikasi Noviyanthi mengenai Agus, klaim palsu / fitnah
Apa yang di laporkan noviyanthi pratiwi berbasis data, ada dokumentasi video, ada rekaman audo, ada juga tanda tangan, dan juga informasi seperti mutasi rekening koran yang di catat dalam sebuah lembaran kertas. Tak hanya itu bukti percakapan whatsapp juga sudah di siapkan sebagai bukti untuk mengklarifikasi akan viralnya kasus terkait penyalagunaan dana donasi M. Agus Salim.
Di sisi lain, ada seorang pengacara yang diduga dengan sengaja menunggangi kasus ini dan seolah-olah mengadu domba kedua belah pihak. Ia adalah FA, adalah orang awal yang mencetuskan ide untuk melaporkan Noviyanthi pratiwi dengan prasangka buruknya.
Kehadiran Fa di kasus nya M.Agus ini membuat semuanya jadi berantakan, dan membuat korban menjadi terpojok. Ada banyak hal yang di ucapkan oleh FA yang sangat kontroversial, mulai dari memfintah Noviyanthi pratiwi menyalagunakan dana donasi, menantang Novi untuk membuat 8000 surat kuasa dari donatur untuk tarik kembali dana nya ( yang itu diwujudkan oleh netizen dengan membuat petisi ), hingga Menyumpahi netizen yang menanda tangani peitisi masuk neraka.
Bahkan, saking blunder nya si FA ini mengeluarkan kalimat-kalimat yang sudah mengarah ke penyerangan pribadi dan pencemaran nama baik di akun instagram story nya. Hei Nona Yayasan bodong, kamu itu siapa? Siapa keluarga kamu? Di mana rumah kamu? Sy sudah dapat rekam jejak Donasi Semeru! Donasi Om, dll bukti bapak kamu di operasi mata? Audit dari awal main medsos dan penggunaan rekening siapa saja sebelum ada Rek yayasan Audit2, ucap si FA dalam akun instagram nya.
Kemudian ia juga membuat story Berani gak Si yayasan pengumpul sdekah sumpah pocong gak pernah pakai untuk kepentingan pribdai uang donasi tsb? Transparan gak? Ayo Dinsos Audit itu Rek yayasan Nya! Kita Punya bukti 2 ancaman dan pemerasanya, Salam pandai - Farhat abbas pembela kaum lemah
Kedua kalimat tersebut sudah dapat di kategorikan sebagai A. Pencemaran nama baik seorang, B. Penyerangan personal. Adapun ancaman Novi kepada Agus yang di nilai oleh FA merupakan sebuah chatting Noviyanthi pratiwi dengan anaknya si Wawa, di mana di sana bukti chat tersebut menunjukan sebuah ketegasan alias keseriusan untuk mentransparansikan penggunaan dana.
Noviyanthi pratiwi mengatakan akan melaporkan ke dinas sosial jika tidak ada transparansi mengenai penggunaan terkait dana tersebut di pakai untuk apa saja, dan meminta untuk mengirimkan bukti mutasi rekening nya. Dan di katakan di juga di sana, novi melakukan hal tersbut karena tidak ingin Yayasanya di salahkan karena penyalagunaan dana donasi.
Sama sekali percakapan tersebut tidak mengarah ke ancaman sama sekali, karena tidak ada unsur membahayakan, tidak ada unsur pemaksaan atau tuntutan yang kuat. Namun sayangnya si FA ini malah melaporkan Noviyanthi atas dasar hal tersebut.
Ya meskipun dana donasi tersebut merupakan Hak milik Agus penggunaanya juga harus transparan, seperti seorang membuka Donasi di platform kitabisa.com sering kali setiap ada penarikan dana dari platform tersebu penggunaanya di tulis, serta bukti mutasi dan kuitansi pembayaran di serahkan guna mendukung transparansi kepada publik/donatur. Namun ini justru malah bikin LP oleh salah satu seorang pengacara Agus yang mengklai dirimnay membela kaumm lemah.
Selain LP yang di sorot ada juga sebuah video FA yang sedang videocall dengan Agus dan sengaja di expost ke publik, video tersebut membuat netizen makin gaduh dan makin menghujat Agus. Kenapa tidak, dalam videocall tersebut terlihat Agus dengan lantang dan tidak seperti sebelumnya ia mengatakan Jahat dia, Kejam dia, seolah-olah agus mengatakan Noviyanthi pratiwi itu kejam dan jahat.
Dengan dukungan FA Agus jadi semakin berani, dan banyak mengutarakan kalimat-kalimat yang sebenarnya tidak perlu di katakan seperti contohnya Saya tidak butuh donasi itu, yang terpenting adalah harga diri keluarga saya kemudian juga mengatakan Mbak novi kalau seperti ini, lebih baik gak perlu kasih saya donasi, kurang lebih seperti itu yang di ungkapkan oleh Agus.
Ucapan agus seiring waktu selalu berbanding terbalik dengan apa yang ia ucapakn sejak awal, itulah yang menjadikan agus menjadi bulan-bulanan netizen. Namun permasalahan yang terjadi dengan Noviyanthi pratiwi adalah misskomunikasi, entah ada yang melarang atau gimana.
Keluarga agus tidak menghubungi Novi, begitujuga Novi ketika bertanya tidak di berikan jawaban yang sebanarnya, di mana keluarga Agus tidak berkomunikasi dengan Noviyanthi pratiwi sehingga penggunaan dana donasi di putuskaan secara sendiri bersama keluarga. Penggunaanya sudah kemana-mana, hingga ada yang di pakai untuk membayar cicilan rumah.
Karena udah terlanjur kepakai mulailah tuh drama baru yang di rancang sendiri oleh keluaga Agus, saya mengetahui kalau hal tersebut merupakan sebuah drama karena ketidak konsistenan yang mereka lakukan. Ketika di tanyai oleh insten investigasi mereka berbicara baik, di podcast densu yang kedua mereka bicara lain lagi.
Padahal Noviyanthi hanya berniat baik, mereka hanya meminta pertanggung jawaban mutasi rekening tersebut di pakai untuk apa saja, dan membiarkan apa yang sudah terjadi tapi yang penting transparan. Di sini keluarga Agus mungkin sudah terancam karena sudah menyalagunakan uang tersebut, khususnya bibi nya dan juga anak bibinya.
Entah gimana ceritanya munculah si FA, dengan tagline nya Membela kaum lemah. Dan masalahnya semakin membesar hingga masalah ini jadi bedat panas antara lawyer, ada 3 lawyer yang berpihak kepada Agus namun sisanya lebih membela Noviyanthi Pratiwi.
.Netizen sudah semakin geram hingga di buatlah berbagai konten olok-olokan ( sebenarnya lebih ke gurauan sih ) lucu-lucuan, tidak ada yang mengarah ke hujatan langsung. Fa malah menantang netizen koar-koar di sosmed, ucapan FA selalu kontroversi, mungkin netizen sudah lebih pintar dari hanya seorang pengacara seperti tulisan ini di buat.
Jika memang tagline nya membantu kaum lemah, harusnya bukan di lemahkan dengan cara bikin LP, harusnya di mediasi gimana caranya menemukan titik penyelesaian. Membuat LP justru mempersulit mereka, Agus harus bolak-balik ke polres, bahkan kesulitan mendapatkan dana donasi yang berhasil ia kumpulkan, sebab semua orang sudah terlanjur marah, dan kedua belah pihak tidak pernah sepakat.
M. Agus melalui pengacaranya terus melakukan penyerangan terhadap Noviyanthi pratiwi, sementara Noviyanthi pratiwi memberikan klarifikasi lengkap dengan bukti media digital nya. Tak sedikit netizen yang membela Noviyanthi pratiwi atas kepedulianya membantu, termasuk pengacara Jhon LBF, Pengacar Togar Situmorang, dan lainya.
Inti dari inti permasalahan ini adalah bukan lagi terkait dengan Dana donasi, tapi di tunggangi oleh orang yang mau pansos seolah-olah mereka membela yang benar. Namun cara mereka kurang bijaksana, kurang profesional. Mana ada pengacara koar-koar di publik, sampai mencemarkan nama baik, melakukan fitnah tanpa ada istilah kata "Dugaan" seperti mengatakkan bahwa Noviyanthi pratiwi menggunakan s4bu.
Itu sangat berbahaya sekali bagi pengacara, biasanya keblunderan pengacara dalam menangani kasus hukum justru menjadi celah bagi target untuk melaporkan balik. Seorang pengacara bukanya menyelesaikan kasus perkara hukum dengan cara baik, tapi malah membuat kasus hukum baru.
Di sini netizen masih melakukan pengolok-olokan terhadap Agus, namun perlahan Agus mendapatakn perhatian dari netizen walaupun jumalhnya tidak banyak. Hal ini di karenakan ketika Fa koar-koar di video, ia mencoba menanyakan Agus apakah masih butuh dana donasi tersebut, Agus tampak agak ragu menjawab namun ucap kata mulut nya seperti ingin mengatakan iya tapi di potonng oleh FA dengan menambahkan sudah cukup sampai di situ Agus.
Selain itu klarifikasi dari Ayahnya Agus bahwa ia sudah mengetahui semunya, ayahnya agus tahu kalau Yayasan Rumah Peduli milik Noviyanthi hanya menyimpan/menjadi tempat penitipan dana tersebut, dan mengontrol penggunaanya. Ayahnya Agus juga mengkonfirmasi terkait pemindahan dana tersebut dan mengatakan sebagian masih ada, sisanya nanti akan di laporkan terkait transparansi ( di pertanggungjawbkan maksudnya)
Sementara itu pengacara-pengacara seperti FA, RD-Law, Otto Hasibuan masih fokus pada pendirian mereka dan menilai bahwa memproses ini secara hukuma dalah jalur yang tepat, lebih mempertimbangkan proses HUKUM daripada kesembuhan. Padahal Agus masih menjalani proses hukum yaitu sebagai korban dari penyiraman AIR keras oleh pelaku AJI, malah di buat repot dengan adanya LP baru.