Sepertinya laporan Agus di tolak oleh kepolisian
F adalah seorang pengacara yang membuat kasus agus menjadi semakin keruh dan semakin panjang, niatnya sih ingin membantu dan melindungi Agus karena menjadi korban bulying di media sosial.
Niatnya sih baik, cuma cara dia datang bak pahlawan kesiangan. Tanpa mengetahui perkara masalah sampai di mana, dan apa yang terjadi tiba-tiba ingin melaporkan seorang yang sudah membantu AGUS.
Tak cuma itu, F juga menjadi tanpa sengaja membuat AGUS semakin jadi bulan-bulanan netizen. Faktanya videocall antar F dan agus di upload ke media sosial, kini tak cuma AGUS yang menjadi bulan-bulanan netizen, melainkan F juga demikian.
Saya menyebutnya bak pahlawan kesiangan, entah mau cari muka, numpang tenar di atas kasus orang lain atau bagaimana. Jika memang niatnya membantu, sebaiknya lakukan mediasi pertemukan antara AGUS dengan siapa yang membantunya Noviyanthy, bukan malah menjadikan mereka bermusuhan dan membuat perselisihan baru.
Sampai bermalam-malam menunggu hasil laporan EH ternyata di tolak, ya bagaimana gak di tolak kasus laporanya saja mengenai pencemaran nama baik, tapi cacat bukti.
Apa yang terjadi saat ini itu ulah sebab dan akibat dari Agus sendiri, berwal dari video minta tolong ngemis-ngemis bagaimana caranya agar bisa sembuh kembali, apa yang di lakukan Agus tentu saja memancing rasa ibah dari netizen, banak orang tergerak hatinya untuk berdonasi memberikan dukungan agar agus bisa segera Operasi dan pulih.
Namun apa yang terjadi? ia membangun citra sendiri, di kasih uang donasi malah di salahgunakan untuk hal lain. Uangnya di pecah ke beberapa rekening, di transfer ke rekening istrinya, di transfer ke rekening kakak nya, di transfer ke rekening bibi nya, dan anak bibinya sampai total dana yang di spilit 500jutaan.
Ketika di tanya uang tersebut di jadikan apa malah berkelit, membangun banyaka alasan untuk membenarkan tindakan tersebut. Dan tentunya apa yang di lakukan oleh Agus membuat citranya semakin buruk di mata netizen, orang jadi gak percaya gitu.
Dari awal saja keluarga sudah tidak jujur, mengatakan masih bisa di selamatkan rupanya sudah tidak bisa lagi 98% sudah tidak bisa lagi. Tapi di podcast malah berkata lain, rekaman dan jejal digital inilah yang membuat keluarga Agus jadi bulan-bulanan netizen.
Tapi, lucunya malah mau melaporkan orang yang sudah membantunya, dan mengeluarkan kata-kata yang menusuk hati. "Jahat kamu novi", ucap si agus, dan tentusaja itu membuat netizen semakin yakin bahwa akibat ulah Agus sendirilah dia menjadi korban penyiraman air keras.
Kini bukan hanya Novi dan Densu yang merasa kecewa dan sakit hati, tapi netizen seluruh indonesia merasa kecewa dan sakit hati. Ternyata orang yang di bantu sifatnya begitu ya, punya uda muka, dan juga tidak jujur.
Selanjutnya Agus dan bersama beberapa orang ingin melakukan mediasi tertutup dengan TIM noviyanthi pratiwi, hal ini memicuh sebuah spekulasi baru dari netizen. Kalau awalnya mau ngajak bermusuhan bersengketa kenapa akhirnya mau damai? Dalam kasus perkara hukum sengketa, apapun yang terjadi mediasi terlebih dahulu baru berujung laporan.
Gimana sih Agus, sekarang masalah jadi semakin runyam, kini kamu berhadapan dengan netizen seluruh indonesia. Yaampun, gimana bisa sih orang sakit melakukan korupsi secepat itu, hanya dalam waktu 2 minggu loh.
Yang bikin netizen gak rispek itu adalah ketika Agus mementingkan uang untuk biaya hidup dariapda mengedepankan untuk berobat. Padahal kalau uang tersebut benar-benar di pakai untuk tujuanya yang jelas, seperti penyembuhan dan biaya berobat, netizen pasti bakalan donasi lebih banyak lagi untuk Agus.
Cuma dia sudah membuka karakter nya sendiri, orangnya gelap mata, bermuka dua, dan juga pembohong. Tidak mau berdamai dengan orang lain, sudah meminta maaf sudah saling memaafkan tapi malah lapor polisi.
Kini netizen membuka petisi untuk meminta uang donasi di kembalikan, dan petisinya baru di tanda tangani oleh 600 orang. Yang berdonasi adal ribuan orang, dan jika petisi ini berhasil di tanda tangani oleh lebih dari 1 juta orang, maka uang dapat di tarik dan di kembalikan ke donatur.
Sebenarnya kasus Agus ini sudah selesai, dan tidak perlu galang dana segala open donasi segala. Namun keluarga Agus sendiri yang membuat terjadinya galang dana/open donasi, keluarga Agus memberikan informasi tidak jujur mengenai status pengobatan.
Di podcast pertama teh Noviyahi, terlihat wawa mengatakan kalau kerusakan penuh terjadi pada mata sebelah, dan sisanya masih bisa di selamatkan. Itu yang membuat terjadinya open donasi besar-besaran hingga di angkat ke podcast nya.
Perlahan-lahan ketidak jujuran keluarga ini mulai di padahami oleh publik, ketika di tanya dan di mintai pertanggung jawban untuk transparansi mengenai uangnya di pakai untuk apa saja, dan lari kemana saja, keluarga agus tidak koperatif.
Alih-allih jujur memberikan informasi yang sebenarnya, malah membuat drama baru, makin hari makin buat drama baru untuk menutupi dan membenarkan kesalahan mereka. Inilah yang memicuh netizen merasa kurang respek, terakhir kali drama makin keruh dengan adanya Farhat Abbas yang mengompori perkara.
Hingga mengancam mengadu domba kedua belah pihak dengan cara melaporkan Noviyanthi pratiwi ke polda metro jaya, laporanya terkait pencemaran nama baik. Tanpa melihat hal yang sebenarnya, padahal ulah agus sendiri yang membangun citranya.
Bagaimana tidak, netizen sempat respek, peduli, dan juga ibah hingga berbondong-bondong memberikan sumbangan donasi untuk AGUS agar bisa sembuh, bahkan banyak netizen mengencam perbuatan AJI ( Pelaku ).
Layaknya air susu di balas air tuba Agus malah memusuhi netizen, kata-katanya menyakitkan hati, "Jahat banget", "Kejam dia". Bagaimana bisa orang yang sejak awal membantu menaikan masalah kasusnya agar mendapakan atensi dan bantuan dari berbagai pihak, kini di laporkan oleh nya sendiri dan di fitnah kejam.
Apa yang terjadi malah bikin netizen tambah geram, bukanya berdamai meminta maaf, dan jujur transparant. Padahal, sebelumnya kalau Agus jujur uang dipakai untuk ini- ini sudah selesai masalahnya, tidak perlu di kembalikan uangnya. Cukup gunakan sisa uangnya untuk biaya pengobatan lanjutan, entah itu terapi, atau mencari donor mata atau sebagainya, yang penting tujuanya jelas seperti janji sejak awal.
Karena tingkah agus yang membangun sendiri citranya di depan publik, dukungan netizen malah berbalik mendukung teh Noviyanthi pratiwi, Deny Sumargo, Dan AJI ( pelaku ). Netizen barasumsi tidak ada asap jika tidak ada api, yang artinya kejadian yang di alami Agus tidak akan terjadi jika agus tidak melukai hati orang lain.
Kini laporan AGUS di tolak dan berusaha menempuh jalur mediasi tertutup, Farhat abbas orang yang ngomporin sejak awal undur diri tak mau tahu kasus yang sudah ia komporin. Bayangin seorang pengacara loh, masa sih pengacara kurang bijaksana dalam menghadapi kasus sengketa.
Sekarang permasalahanya, tersisa 1.3 Milyar dana donasi yang sudah di kembalikan ke Yayasan, sisa uang 98 juta yang di pakai oleh Agus untuk membayar hutang Bibinya juga ikut di kembalikan namun di talangi oleh Bang densu, Pertanyaanya adalah mau di pakai untuk apa uang tersebut?
Memang tujuan awal nya untuk biaya pengobatan AGUS, tapi AGUS sudah menyerah ( menyerah untuk dapat kesembuhan ) dan memilih membagi-bagi uang tersebut ke keluarganya. Apakah netizen ( donatur ) sepakat uangnya di pakai untuk biaya kehidupan Agus.
Namun citra yang sudah Agus bangun mungkin sudah membuat netizen sakit hati dan kecewa. Kalau menurut saya, uangnya buat biaya Agus saja, tidak di pakai untuk biaya bayar hutang dll.
Tapi di pakai untuk biaya hidup, seperti membeli kursi Roda/tongkat berjalan untuk orang buta, biaya untuk pengobatan selanjutnya karena penyembuhan juga belum selesai, membeli kendaraan baru untuk akomodasi Agus selama masa sidang dan juga masa bolak-balik RS.
Kemudian sisanya di pakai untuk membuka Usaha demi menunjang kebuhan hidup Agus, uang tersebut masih cukup banyak. Jika Agus mau berdamai, menerima kenyataan, dan jujur serta tidak menyalahkan berbagai pihak lagi, maka Insya Allah orang bakalan iklash uang tersebut buat AGUS.
Adapun mengenai petisi kembalikan dana nya ke donatur saya rasa tidak perlu, jika ada yang keberatan silakan di klaim sendiri nanti di hitung saja siapa saja yang meminta uangnya kembali. Tapi sebagian dari kita masih tulus kok, iklas memberi, kita hanya kecewa saja, kenapa jadinya malah memusuhi orang gitu, tapi yang jelas semuanya akan baik jika mau memperbaiki kesalahan.